Pemrograman berorientasi objek
diciptakan untuk mempermudah pengembangan program dengan cara mengikuti
model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Dalam paradigma ini, sesuai
dengan model kehidupan nyata, segala bagian (entiti) dari suatu
permasalahan adalah objek. Objek-objek ini kemudian juga dapat berupa
gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil. Sebagai contoh, tengoklah
sebuah mobil. Mobil adalah sebuah objek dalam kehidupan nyata. Namun
mobil sendiri terbentuk dari beberapa objek yang lebih kecil seperti
roda ban, mesin, jok, dll. Mobil sebagai objek yang merupakan gabungan
dari objek yang lebih kecil dibentuk dengan membentuk hubungan antara
objek-objek penyusunnya. Begitu juga dengan sebuah program. Objek besar
dapat dibentuk dengan menggabungkan beberapa objek-objek dalam bahasa
pemrograman. Objek-objek tersebut berkomunikasi dengan saling mengirim
pesan kepada objek lain.
Konsep-konsep pemrograman
berorientasi objek dalam Java secara umum sama dengan yang digunakan
oleh bahasa-bahasa lain. Jadi kebanyakan konsep yang kita bahas juga
terdapat dalam bahasa selain Java. Namun, terkadang terdapat
perbedaan-perbedaan kecil antara penerapan konsep-konsep tersebut dalam
masing-masing bahasa. Perbedaan-perbedaan ini juga akan dijelaskan
seiring penjelasan masing-masing konsep.
Baik dalam dunia nyata atau dalam
sebuah program, sebuah objek memiliki dua karakteristik,
yaitu state dan behaviour. State adalah keadaan dari sebuah objek,
seperti mobil memiliki state warna, model, tahun pembuatan, kondisi,
dll. Sedang behaviour adalah kelakuan dari objek tersebut, seperti mobil
dapat melaju, membelok, membunyikan klakson, dll. Objek menyimpan
statenya dalam satu atau lebih variabel, dan mengimplementasikan
behaviournya dengan metode. Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa objek adalah bagian software yang dibentuk dengan
variabel-variabel dan metode-metode yang berhubungan dengan variabel
tersebut.
Dengan karakteristik tersebut, kita
dapat memodelkan berbagai objek dalam kehidupan nyata ke dalam
objek-objek dalam sebuah program. Lebih lanjut kita dapat memodelkan
objek-objek abstrak ke dalam sebuah program. Contoh umum untuk konsep
abstrak seperti ini adalah objek Event, yaitu objek untuk mewakili
peristiwa klik atau tombol ditekan.
Sebuah objek yang dibentuk dari
sebuah kelas biasa disebut instans dalam terminologi OOP. Artinya objek
tersebut adalah wujud nyata dari sebuah kelas. Variabel dan metode dari
instans ini disebut variabel instans dan metode instans. Setiap instans
menyimpan variabelnya sendiri-sendiri, jadi nilai variabel untuk tiap
instans bisa berbeda.
Di dalam OOP, minimal kita harus kenalan dulu dengan yang namanya
- Class
- Methode
- Inheritance
- Encapsulation
Class adalah point penting dari OOP yang berisi data dan kode dengan aksi. Dalam Java segalanya terjadi dalam Class
Object adalah unit
dasar dalam oop dengan aksi, identitas, bagian dari class tapi tidak
sama. sebuah objek di ekspresikan dengan variable dan methode.
Methods kita tau bahwa sebuah class mendefinisikan atribut dan aksi, peran methode disini menjelaskan bagaimana suatu atribut beraksi.
Inheritance adalah
pewarisan atau turunan, seperti ibu/bapak dengan anaknya, tumbuhan dsb.
Dalam bahasa pemrograman java inheritance merupakan turunan dan
pengembangan dari class ke class lainnya. Dan saling berhubungan satu
sama lain serta atribut dari class diwariskan dari kelas sebelumnya
yang dikenal dengan super class / parent class / based class Sedangkan class baru yang menjadi turunannya disebut dengan subclass / child class / derived class.
Enkapsulasi adalah
sebuah objek yang mengandung variabel-variabel dan method-method, dapat
ditentukan hak akses pada sebuah variabel atau method dari objek.
Comments
Post a Comment