Stunting? Don’t Be Worry!

                                                   source image: www.bkkbn.go.id
          
          Stunting! Yap, mungkin masih awam bagi kita. Banyak dari masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui apa sih stunting itu? Kalua dari Bahasa tingkat tingginya nih, stunting=lambat berkembang (Kerdil). Tapi gak bisa dikatakan semua orang yang kerdil atau mungil, mini, nan imut itu stunting loh ya guys.
            Bahasa gaulnya nih, Stunting adalah anak yang kurang “Selaras”. Waduh, apanya nih yang kurang selaras? “Selaras” yang dimaksud disini adalah gizinya, tinggi badannya, dan berat badannya SEIMBANG. Jadi nih, anak yang gizinya kurang sehingga menyebabkan tinggi badannya dibawah rata-rata teman seusianya alias gak sinkron tadi itu dapat dikatakan “Stunting”.
            Jadi ketika ada seorang anak yang tinggi badannya dibawah rata-rata dari teman sebayanya dan terlihat lebih kecil dalam artian tidak pas dengan teman-temannya itulah yang dinamakan stunting. Namun perlu ditekankan, yang dimaksud stunting ini adalah tinggi badan anak dibawah rata-rata seusianya karena kurang gizi atau asupan gizinya tidak seimbang, bukan dalam hal tidak normal fisiknya loh ya.
            Lalu bagaimana yah agar anak, adik, cucu, atau keponakan kita termasuk dari salah satu anak yang stunting? Bagaimana cara menghindari dan mengatasiya? Nah jangan merasa “Stunting” itu sebagai momok atau peringtan menakutkan tingkat tinggi bagi kita. Stunting ini sebenarnya adalah warning demi kebaikan anak dan penerus bangsa kita.
            Stunting bisa tidak menakutkan kok, jika kita mmahamu apa saja yang harus kita lakukan untuk menghindari balita kita terkena stunting. Yuk simak yang bisa kita lakukan untuk menghindari balita terkena stunting:
1)      Pastikan putra/putri kita cukup gizi. Yaitu perhatikan makanan seimbang 4 sehat 5 sempurna.
2)      Putra/putri kita juga harus diberikan ASI jika masih berusia dibawah 2 tahun jika sang bunda mampu.
3)      Rajin atau rutin mengikuti kegiatan Posyandu Balita terdekat.
4)      Hindari makanan dan jajan sembarangan (mengandung vetsin/msg) untuk keluarga kita.
5)      Serta berikan kasih sayang yang cukup sehigga sang anak merasa nyaman di keluarganya dan memiliki pikiran tenang.
Untuk anak kita yang termasuk dalam ciri-ciri stunting tadi bagaimana cara menyikapinya? Tenang, segala masalah pasti ada solusinya. Yuk disimak:
1)      Jika terlihat tanda yang masih ringan, perbaikilah asupan gizi untuk anak kita. Penuhi kebutuhan gizi si kecil sesuai umurnya.
2)      Ikutilah (Rajin) membawa balita ke posyandu balita terdekat. Ada program penanganan untuk anak stunting baik dari tim kesehatan di posyandu dan dari BKKBN (Pihak DPPKB). Bentuk program mungkin berbeda setiap daerahnya.
3)      Jika keadaannya sudah serius, benar-benar terlihat kurang gizi dan tak se segar anak seusianya, maka ada baiknya sang anak dibawa ke puskesmas/dokter terdekat untuk ditangani lebih lanjut dan mengkonsultasikan gizi yang seimbang.
So, stunting memang warning, tapi jika kita memahami dan memberikan gizi cukup, tepat, seimbang untuk sang anak, maka Stunting Don’t Be Worry.
Salam Keluarga Bahagia Sejahtera!
#Cintakeluarga #Cintaterencana #Harikeluarga #Lombablogkeluarga #Nostalgiakeluarga #BKKBN

Comments